Selasa, 20 Maret 2012

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

Di dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dijelaskan bahwasannya Ideologi Muhammadiyah adalah memberikan pandangan tentang keberadaan manusia dalam hidup di dunia ini, dengan cita-cita agar mendapatkan apa yang di cita citakan tersebut dengan mengacu pada fungsi yang harus dijalankan sesuai dengan peranan sebagai manusia. hal ini memberikan gambaran bahwasannya manusia itu harus terlebih dahulu mengetahui akan eksistensi dan peranan yang harus diketahui tentang apa tujuan Allah menciptakan manusia. Apabila manusia sudah mengetahu akan eksistensinya dan keberadaannya tentunya manusia akan mempu memegar peranan tersebut apa yang diharapkan tuhan. Manusia diciptakan oleh tuhan dasar yang pertama adalah sebagai khalifah ( QS. Al-Baqarah : 30 ), ini memberikan tanda bagi manusia bahwasannya manusia punya peranan yang sangat penting dalam mengelolah dunia ini, memelihara dan melindungi akan ciptaan Allah ini. Khalifah bisa mengadung peran secara dhahiriyah dengan cara mengoptimalkan akal pikiran dalam kiprahnya di dunia ini. banyak diantara manusia tidak memahami akan peranan tersebut sebagai khalifah sehingga manusia tidak mampu berperan di dalam kehidupan ini, dengan pemahaman lain barang kali jadilah manusia yang produktif berguna bagi manuia lain " Khoirunnas a'fa'uhum linnas " barang kali inilah tantangan kita untuk dapat mewujudkan bagaimana manusia produktif itu, di Muhammadiyah manusia diarahkan untuk bergerak sesuai dengan langkah kemampuan yang dimilikinya dengan polah akal dan pikir. Yang kedua manusia dijadikan oleh Allah adalah sebagau ta'bud " Penghambaan " ( QS. Adzariyat :56 ) ini memberikan gamabaran bahwasannya manusia iti punya tanggung jawab yang sangat berat disamping tanggung jawab dhahiriya juga tanggung jawab batiniyah ( Spiritualitas ) mampu mengembangkan dimensi keimanan dan ketaqwaan dalam hidup ini sehingga manusia tadi punya keyakinan bahwasannya hidup itu akan ada pertanggung jawaban kepada tuhannya kelak ( nanti ). dimensi yang selanjutnya dalam pemahaman tentang ideologi muhammadiyah bahwasannya manusia harus ada tujuan dalam hidup ini bagaimana agar dapat mewujudkan tujuan hidup ini manusia harus mampu mengejawantakannya dalam kehidupan realita ini yaitu bagaimana kehidupan bahagia di dunia dan akhirat bisa tercapai, ini tentunya ada keseimbangan antara kehidupan dhahiriyah dan kehidupan batiniyah ( ukhrowiyah ) inilah barang kali yang dapat dikatakan bagaimana muhammadiyah mampu menciptakan manusia yang tidak saja produktif tapi juga berkualitas. punya peran ganda yang dapat diimplementasikan dalam kehidapan sehari-hari dengan cara adanya keseimbangan antara tutur dan kata " bil lisan dan bil 'af'al " baca  ( QS. Ashshaf 2-3 ), ( QS. Al-Baqarah:42).  dan yang ketiga adalah bagaimana manusi mampu mengetahui fungsinya diciptakan oleh Allah peranan apa yang akan dia lakukan sebagai manusia. di dalam mamahami fungi manuisa tadi tentunya ada tanggung jawab besar pada diri kita yaitu tugas untuk berdakwah ( QS. Ali Imran: 104 ) mausia sanggup memfungsikan tentang kedudukannya dalam menegakan amar ma'ruf nahi mu'kar dalam hidup ini. Kita sebagai warga muhammadiyah bagaimana mampu memposisikan dalam gerakan dakwah tersebut sehigga kita dalam pengamalan ajaran-ajaran agama tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tapi juga punya peran kepada masyarakat luas ( QS. Al-Ma'un -5 ) inilah sekelumit tentang gambaran ideologi Muhammadiyah. 

Minggu, 18 Maret 2012

PERAN MUHAMAMMADIYAH DALAM GERAKAN MORAL BANGSA

Persyerikatan Muhammadiyah telah banyak berkiprah dalam menuntun umat ke arah kemajuan bangsa. Ini terbukti telah banyak berdirinya  amal usaha dari mulai Panti Asuhan, Rumah Sakit, Sekolah dan lain-lain. Hal ini menandakan bagaimana gerakan persyerikatan ini telah banyak memberi sumbangsi sangat besar kepada kemaslahatan umat untuk bangsa ini. Namun itu semua tentunya ada hal yang belum tercapai dan dapat dirasakan oleh halayak umum adalah  bagaimana dalam gerakan persyerikatan ini untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dari semua itu. Yang sering menjadi perenungan dan cita-cita warga muhammmadiyah adalah sudahkah muhammadiyah mampu memberikan satu gerakan moral yang jelas dalam mengarahkan umat ini. Memang dari pertanyaan tersebut susah untuk dijawab, akan tetapi kalau kita mau merujuk pada cita-cita Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebanar-benarnya sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-sunnah tentunya itu menandakan bahwasannya muhammadiyah berharap agar manusia dalam menjalani kiprahnya dalam kehidupan ini adalah merujuk pada satu tuntunan yang baik dalam konteks wahyu maupun dalam konteks Amali ( merujuk pada akhlaq rasulullah ), apa maksud dari semua itu, ini manandakan  bahwasannya ada satu gerakan yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana agar manusia mampu berbuat kebaikan ( kemaslahatan ) dalam hidup ini. Moralitas adalah sebagai sarana atau alat yang harus dapat selalu dikedepankan dalam berbagai kegiatan ( urusan duniawiyah ) di segala bidang kehidupan, Moral harus dapat dijadikan mesin penggerak dan pengontrol sikap manusia dalam aktifitasnya. Jikalau kita perhatikan dalam kehidupan sekarang dimana manusia sudah banyak yang lepas kontrol dalam kiprahnya disemua sendi kehidupan. Ini terbukti telah ditemukannya banyak hal-hal penyelewengan yang dilakukan oleh manusia seperti banyak pejabat yang sudah tidak lagi mampu menunaikan amanah dari jabatanya sehingga muncul penyakit korupsi hampir disemua bidang jabatan, Pejabat Hukum sudah tidak lagi berlaku adil kepada rakyatnya inti terbukti banyak pengadilan yang tidak berperan sebagaimana mestinya. Banyak pejabat yang bersalah dibebaskan bahkan ada istilah ( tidak tersentuh hukum ) sedangkan rakyat kecil yang bersalah terjerat dengan hukuman berat, pejabat sudah tidak lagi pro rakyat terbukti banyak penindasan-penindasan yang tidak berdasar dan lain sebagainya. Selain dari pada itu banyak contoh yang lain seperti pedagang yang curang,  membeli suatu jabatan dengan uang, ingin mendapatkan kepentingan dengan menjual agama dan-lain-lain. itu semua menandakan bagaimana moral bangsa ini yang sedemikian rusak. lalu apa sumbangsi muhammadiyah untuk mengatasi semua itu, muhammadiyah mencoba memberikan satu terobosan untuk mengarahkan umat ini dengan memberikan pemahaman-pemahaman agama yang benar, diantaranya adalah harus adanya keseimbangan dan kecocokan antara ucap dan perbuatan " aqulu wa af'alu "  ( QS. Asshaf 2-3 ).