Minggu, 18 Maret 2012

PERAN MUHAMAMMADIYAH DALAM GERAKAN MORAL BANGSA

Persyerikatan Muhammadiyah telah banyak berkiprah dalam menuntun umat ke arah kemajuan bangsa. Ini terbukti telah banyak berdirinya  amal usaha dari mulai Panti Asuhan, Rumah Sakit, Sekolah dan lain-lain. Hal ini menandakan bagaimana gerakan persyerikatan ini telah banyak memberi sumbangsi sangat besar kepada kemaslahatan umat untuk bangsa ini. Namun itu semua tentunya ada hal yang belum tercapai dan dapat dirasakan oleh halayak umum adalah  bagaimana dalam gerakan persyerikatan ini untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dari semua itu. Yang sering menjadi perenungan dan cita-cita warga muhammmadiyah adalah sudahkah muhammadiyah mampu memberikan satu gerakan moral yang jelas dalam mengarahkan umat ini. Memang dari pertanyaan tersebut susah untuk dijawab, akan tetapi kalau kita mau merujuk pada cita-cita Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebanar-benarnya sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-sunnah tentunya itu menandakan bahwasannya muhammadiyah berharap agar manusia dalam menjalani kiprahnya dalam kehidupan ini adalah merujuk pada satu tuntunan yang baik dalam konteks wahyu maupun dalam konteks Amali ( merujuk pada akhlaq rasulullah ), apa maksud dari semua itu, ini manandakan  bahwasannya ada satu gerakan yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana agar manusia mampu berbuat kebaikan ( kemaslahatan ) dalam hidup ini. Moralitas adalah sebagai sarana atau alat yang harus dapat selalu dikedepankan dalam berbagai kegiatan ( urusan duniawiyah ) di segala bidang kehidupan, Moral harus dapat dijadikan mesin penggerak dan pengontrol sikap manusia dalam aktifitasnya. Jikalau kita perhatikan dalam kehidupan sekarang dimana manusia sudah banyak yang lepas kontrol dalam kiprahnya disemua sendi kehidupan. Ini terbukti telah ditemukannya banyak hal-hal penyelewengan yang dilakukan oleh manusia seperti banyak pejabat yang sudah tidak lagi mampu menunaikan amanah dari jabatanya sehingga muncul penyakit korupsi hampir disemua bidang jabatan, Pejabat Hukum sudah tidak lagi berlaku adil kepada rakyatnya inti terbukti banyak pengadilan yang tidak berperan sebagaimana mestinya. Banyak pejabat yang bersalah dibebaskan bahkan ada istilah ( tidak tersentuh hukum ) sedangkan rakyat kecil yang bersalah terjerat dengan hukuman berat, pejabat sudah tidak lagi pro rakyat terbukti banyak penindasan-penindasan yang tidak berdasar dan lain sebagainya. Selain dari pada itu banyak contoh yang lain seperti pedagang yang curang,  membeli suatu jabatan dengan uang, ingin mendapatkan kepentingan dengan menjual agama dan-lain-lain. itu semua menandakan bagaimana moral bangsa ini yang sedemikian rusak. lalu apa sumbangsi muhammadiyah untuk mengatasi semua itu, muhammadiyah mencoba memberikan satu terobosan untuk mengarahkan umat ini dengan memberikan pemahaman-pemahaman agama yang benar, diantaranya adalah harus adanya keseimbangan dan kecocokan antara ucap dan perbuatan " aqulu wa af'alu "  ( QS. Asshaf 2-3 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar